Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rowhani, di hari Minggu (22/9/2013), mengatakan bahwa pemerintah negara-negara Barat harus mengakui hak Iran untuk memperkaya uranium jika ingin tercapainya kesepakatan untuk meredakan kekhawatiran mereka tentang program nuklir negaranya.
Rowhani mengatakan hal itu juga harus meliputi hak bangsa Iran, khususnya menggunakan energi nuklir dan memperkaya uranium di wilayahnya dalam kerangka aturan internasional.
Ucapannya itu keluar di malam keberangkatannya ke sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).
Disana ia dijadwalkan berbicara dengan Presiden Prancis, Francois Hollande di sela-sela sidang.
“Jika mereka (pemerintah Barat) menerima hak-hak rakyat Iran maka mereka adalah orang yang rasional, damai dan ramah. Kami siap untuk bekerja sama dan bersama-sama kita bisa menyelesaikan semua masalah di kawasan dan bahkan yang global,” kata Rowhani.
“Masyarakat Iran menginginkan pembangunan dan tidak mencari senjata atom,” lanjutnya.
Ia mengatakan, Iran mengklaim hak untuk memperkaya uranium dengan tujuan damai di bawah persyaratan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.
Dewan Keamanan PBB telah menerapkan sejumlah sanksi terhadap Iran karena gagal mengindahkan ultimatum untuk menangguhkan kegiatan memperkaya uranium.
Pemerintah Barat menduga Iran tengah mengembangkan persenjataan nuklir. (channelnewsasia.com)
Baca Juga:
Lagi Presiden Iran Berdiplomasi Program Nuklir Negaranya
Tiga Tewas Dalam Kebakaran di Pancoran
Ini Tawaran Amerika Untuk Bantu Seret Penembak Brutal Kenya Ke Penjara
YOUR COMMENT